Kriteria Editor



 Oleh Nourma Riana Dewi
Trim (2009:11) menyatakakan kriteria editor yang baik dari standar the Associated Press Managing Editors Writing and Editing Committee. Meskipun beberapa butir ini adalah standar editor media massa, profilnya tetap relevan untuk editor buku. Kriteria tersebut, yaitu
a.       Confidence (Percaya Diri)
Editor yang baik memiliki kepercayaan diri terhadap kecerdasan, pengetahuan, serta keterampilan menulis mereka. Mereka memahami gaya selingkung, menguasai proses produksi, dan memiliki wawasan pengetahuan umum. Mereka juga mengerti sistem operasional editor standar.

b.      Objectivity (Objektif)
Editor memiliki tambahan untuk menjadi objektif. Mereka harus mampu menelisik materi-materi secara lebih mendalam dan memahami bagaimana pun banyak penulis memiliki kepribadian acuh tak acuh terhadap naskah yang ditulisnya. Editor harus mampu melampui pandangan orang-orang yang berada di bagian redaksi sehingga ia pun dapat memecahkan masalah.

c.       Awareness (Kepedulian).
Editor memang harus peduli terhadap pembaca sasaran yang dituju, terlebih-lebih ia harus peduli terhadap kinerja tim editorial. Dari mulai kejelasan hingga keterbacaan perlu mendapatkan perhatian seorang editor. Terkadang sebuah produk yang bermasalah memang muncul dari pribadi yang bermasalah. Untuk itu, diperlukan kepekaan editor terhadap apa yang terjadi di sekelilingnya. Baik itu penulis, penataletak, desainer, illustrator ataupun pembaca ahli.

d.      Intelligence (Cerdas dan Cergas).
 Tidak pelak seorang editor yang baik seharusnya memiliki berbagai macam latar belakang yang mendukungnya untuk menelisik berbagai materi naskah. Artinya, dengan latar pengalaman tersebut, editor memiliki insting yang bagus untuk mencermati kebenaran ataupun kekeliruan dalam naskah.
e.       Questioning nature (Bertanya Alamiah).
Editor yang baik tahu bahwa bertanya tentang apa pun bukanlah hal yang tabu. Mereka bertanya tentang apapun. Editor paham apabila mereka ragu-ragu atau merasa bimbang, demilkian pula halnya dengan pembaca.

f.       Dimplomacy (Diplomasi)
Editing adalah sebuah konfrontasi. Menulis adalah gabungan intelektual dan pengalaman emosional, dan editor yang baik akan meminimalisasi timbulnya ketegangan yang tidak dapat dihindarkan antara editor dengan penulis. Karena itu, diplomasi diperlukan manakala terjadi pertentangan yang menjurus pada debat kusir.

g.      Ability to write (Mampu Menulis).
Banyak editor pemula, bahwa senior yang tidak paham tentang satu ini. Di antara mereka ada yang bener-bener ‘gagap’ menulis. Padahal, editor yang baik mestinya memiliki kemampuan menulis di atas rata-rata.

h.      Sense of humor (Selera humor). Editor yang baik harus mampu tertawa meskipun ia berada di bawah begitu banyak tekanan banyak sekali humor-humor yang justru muncul dari pekerjaan editorial. Humor akan mencairkan ketegangan dan membuat editor lebih sehat.
Category: 0 komentar

0 komentar:

Posting Komentar