Diposting oleh
Unknown
Sesuai dengan namanya computer melakukan perhitungan (compute = hitungan). Yang di hitung atau di olah adalah susunan angka – angka dalam bentuk bilangan biner (binary number), atau bilangan berbasis 2, yaitu : 0 (nol) dan 1 (satu) . bilangan biner berbeda dengan bilangan yang kita pakai untuk berhitung yang terdiri dari angka 0 (nol) sampai dengan 9 (Sembilan) yang disebut dengan bilangan heksadesimal (hexadecimal) atau bilangan berbasis 10
Mengapa computer mengunakan bilangan biner ?
Bilangan biner terdiri dari 2 angka saja yaitu 0 dan 1 . hal ini mirip dengan logika listrik atau magnet . mati dan hidup , ada arus dan tidak ada arus , arah utara dan arah selatan . angka 0 melambangkan adanya tidak ada arus listrik dan angka 1 melambangkan adanya arus listrik . angka 0 dan 1 tersebut di kenal binary digit atau dikenal sebagai bit saja.
Karena hanya mengenal angka 0 dan 1 saja maka d engan sendirinya computer tidak mengenal gambar , suara warna bahkan angka yang kita kenal (heksadesimal). Agar supaya computer dapat melakukan perhitungan yang kita inginkan , maka karakter (angka , huruf , tanda baca, dll) yang di kenal manusia harus diubah menjadi bilangan biner terlebih dahulu. Untuk itu, di buatlah table konversi bilangan hesadesimal menjadi kode – kode biner .
Ada 2 macam kodifikasi standar untuk konversi heksadesimal ke biner banyak digunkan :
ASCII (AMERICAN STANDAR CODE FOR INFORMATION INTERCHAGE) merupakan kode standar yang melambangkan karakter yang kita kenal sebagai nomor – nomor 0 sampai 127 . contohnya : kode ASCII untuk huruf M adalah 77 . perlu di catat bahwa no 0 sampai 31 sebagai kode control untuk computer seperti format teks , menghapus layar monitor dsb.
Kode standar ASCII menggunakan 7 bitun untuk setiap karakter. namun , karena 7 bit tidak dapat menampung semua karakter yang bias di gunakan manusia maka kode standar ASCII di perluas . ASCII yang di perluas (extended ascii) tersebut menggunakan kode sebanyak 8 bit per karakter sehingga dapat melambangkan sebanyak 256 karakter . sebanyak 128 kode tambahan tersebut di pakai untuk melambangkan symbol – symbol grafis dan matematika .
EBCDIC (Extended binary coded decimal interchange code) merupakan tandingan kode ASCII yang dibuat perusahaan raksasa IMB Inc . EBCDIC terutama di gunakan pada computer produksi IMB yang besar (mini dan mainframe). Sedangkan kebanyakan computer lainya termasuk computer pribadi menggunakan kode ASCII.
Category:
ilmu
0
komentar
Diposting oleh
Unknown
Sekilas Perkembangan Bahasa C
Bahasa c merupakan hasil perkembangan dari bahasa B yang di tulis oleh Ken Thomson pada tahun 1970. Bahasa c untuk pertama kali di tulis oleh Brian W . Kernighan dan Denies M. Ricthie pada tahun 1972. Bahasa C pada awalnya di operasikan di atas system operasi UNIX.
Bahasa C merupakan bahasa pemprograman tingkat menegah , yang berada di antara bahasa tingkat rendah dan bahasa tingkat tinggi yang biasa di sebut dengan bahasa Assambly. Bahasa C mempunyai banyak kemampuan, di antara nya untuk membuat perangkat lunak, misalnya dBASE, word star, dan lain lain . pada tahun 1980 seorang ahli yang bernama Bjarne Stroustrup mengembangkan beberapa hal dari bahasa C yang kemudian dinamakan C with Classes yang pada tahun 1983 berganti nama menjadi C++.
Pada C++ ini terdapat tambahan Object Oriented Programming (OOP), yang tujuan utamanya adalah membantu dalam membuat dan mengelola program yang besar dan kompleks .
Mengenal IDE Borland C++
IDE merupakan singkatan dari integrated development environment merupakan lembar kerja terpadu untuk mengembangkan program. IDE dari Borland C++ dapat di gunakan untuk :
- Menulis naskah program
- Mengompilasi program (compile)
- Melakukan pengujian terhadap program (debugging)
- Mengaitkan objek dan library ke program (linking)
- Menjalankan program (running) .
Category:
ilmu
0
komentar
Diposting oleh
Unknown
Jangan menunggu Bahagia, baru terSenyum.
Tapi terSenyumlah, maka kamu kian Bahagia.
Jangan menunggu Kaya, baru mau berAmal.
Tapi berAmal lah, maka kamu semakin Kaya
Jangan menunggu terMotivasi, baru berGerak.
Tapi berGeraklah, maka kamu akan terMotivasi
Jangan menunggu diPedulikan orang baru anda Peduli,
Tapi Pedulilah dengan orang lain! maka anda pasti akan diPedulikan...
Jangan menunggu orang meMahami kamu, baru kita meMahami dia.
Tapi Pahamilah orang itu, maka orang itu Paham dengan kamu
Jangan menunggu teInspirasi, baru meNulis.
Tapi meNulislah, maka Inspirasi akan hadir dalam tulisanmu
Jangan menunggu Proyek, baru Bekerja.
Tapi Bekerjalah, maka Proyek akan menunggumu
Jangan menunggu diCintai, baru menCintai.
Tapi belajarlah menCintai, maka anda akan diCintai
Jangan menunggu Contoh, baru bergerak Mengikuti.
Tapi berGeraklah, maka kamu akan menjadi Contoh yang Diikuti
Jangan menunggu Sukses, baru bersYukur.
Tapi berSyukurlah, maka bertambah keSuksesanmu
Jangan menunggu Bisa, baru meLakukan.
Tapi Lakukanlah! Kamu Pasti BISA!
Para Pecundang selalu menunggu Bukti dan Para Pemenang Selalu Menjadi BUKTI...!!!
Seribu kata akan dikalahkan Satu Aksi Nyata!!!!
Category:
motivasi
0
komentar
Diposting oleh
Unknown
Segala puji bagi Allah dengan pujian orang-orang yang bersyukur kepadaNya. Salam dan shalawat atas Rasul-Nya
Adakalanya cobaan dan ujian datang beruntun kpd seseorang.
Dia menderita berbagai kesulitan dan kesusahan yang terus menghimpit sehingga kehidupan menjadi sempit sampai kepada suatu kondisi dimana dirinya dicengkeram kesedihan dan kebingungan serta terjerembab kedalam kesulitan.
Semua itu adalah ujian dari Allah supaya org mu'min menempuh jalan syurga dengan cara yang wajar. Jika dia lulus dalam ujian, yaitu dengan bersabar dan mengharapkan balas hanya dari Allah, tidak pernah bosan dan putus asa, mengetahui bahwa semua itu bersumber dari qadha dan takdir Allah, maka dia ridho dan merasa tentram, dia akan mendapat perlindungan dari Allah, tersibaklah segala kebingungan, hilanglah dari dirinya kesedihan, dia bebas dari segala himpitan dan selamat dari segala penyakit. Dia akan memperoleh kemenangan yang nyata dan keberuntungan yang agung didunia dan akhirat. Pada saat itulah akan jelas dihadapan seorang mu'min yang bertakwa, bahwa cahaya akan muncul dari balik kegelapan, pertolongan akan datang dari kebingungan yang pekat, dan sesungguhnya semua kesulitan yang dia dapati adalah untuk kebaikan yang di-inginkanNya, dan bahwa jalan keluar ada didalamnya; pun,hal itu tidaklah dimaksudkan kecuali agar hamba yang jujur melepaskan hubungan dengan yang selain Allah dan mengikatkan hatinya hanya dengan Allah, yang dia yakini bahwa segala urusan ada di tangan Nya. (Al-Baqarah:214)
Dan mungkin kita masih ingat, makna ini secara jelas dalam kisah Ka'ab bin Malik dan dua sahabatnya r.a ketika mereka tidak ikut perang tabuk, dan Nabi memerintahkan manusia untuk memboikot mereka sehingga mereka ditimpa kesempitan, sebagaimana firman Allah di (At-Taubah:118) "Bumi telah menjadi sempit bagi mereka..."
Dan yang dikisahkan Al-Qur'an kepada kita tentang dilepaskannya para Nabi dan para wali-Nya dari berbagai kesulitan ketika kesulitan tsb mencapai klimaksnya. Betapa Allah memuliakan Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam kondisi-kondisi seperti ini, membuat kita optimis akan rahmat Alllah dan karamahNya ketika kita terjepit dalam bencana, terhimpit dalam penderitaan dan terkurung dalam kesulitan.
Jawaban dari tulisan diatas, adalah dari apa yg dijelaskan bahwa buah dari sabar itu adalah Ridha atas qadha-Nya, ketentraman , bahagia,terwujud nya kemuliaan, kehormatan dan kebaikan, berhak mendapatkan pembelaan dari Allah Azza wa jalla.
================= * ! * Segala himpitan yang menyesakkan dada akan sirna dengan dengan ridha
akan qadha-Nya. DAn kemenangan yg Allah berikan kepada hambaNya pada hari yang tiada bermanfaat harta dan anak kecuali orang-orang yang datang dengan hati yang selamat : Buah dari Sabar . Amiin ==== *!*
Category:
motivasi
0
komentar
Diposting oleh
Unknown
Jadikan Kelemahanmu, Sumber Kekuatanmu
Semoga tetap "smart n inspiring" selalu ya !
Banyak orang yang menganggap kelemahannya adalah sesuatu yang harus ditutupi, ditambal, dipermak, kalau perlu langsung disemen. hehehe.....
Ambil contoh saja, pelajaran matematika dan fisika, hampir semua pelajar/mahasiswa merasa jeri mendengarnya, jangankan mengerjakan soal-soalnya, sekedar melihat bukunya saja bisa membuat sesak nafas. Tapi pernahkah kita berpikir selain banyak orang yang gagap dalam masalah pelajaran eksak, ternyata banyak juga orang yang tidak bisa main bola, tidak bisa masak enak, tidak bisa jadi teman curhat, tidak bisa melukis, tidak bisa menyanyi, dll. Ternyata mereka memiliki bakat dan potensi di bidang pelajaran atau segmen kehidupan yang lain. Dan banyak juga para bintang kelas yang cemerlang dalam berhitung dan analogi, ternyata mereka lemah dalam bidang yang lain. Tentu kita tahu bahwa ada teman kita yang selalu juara 1 di kelas, akan tetapi kurang cekatan bermain basket atau sepakbola. Ada lagi sobat yang lain yang selalu menang cerdas cermat dan rutin dapet beasiswa, tetapi lemah dalam berbisnis dan kurang dalam bersosialisasi.
Terlalu sibuk membenahi kekurangan, tanpa sadar menjadikan kita abai mengasah kelebihan. Bukan berarti menambal kelemahan kita menjadi tidak penting artinya, hanya saja kita perlu memberi perhatian lebih pada kelebihan kita. Hal itu salah satunya karena aspek terpenting dari proses penyempurnaan diri adalah menemukan dan mengasah potensi. Coba bayangkan apabila kita sibuk mencari kekurangan dan sibuk menutupinya, tentu waktu kita akan habis hanya untuk itu dan lupa akan kelebihan yang telah dikaruniakan Allah kepada kita. Jatuhnya malah jadi kufur nikmat malah sebab kita tidak menggunakan potensi kita untuk kebaikan diri dan kemaslahatan ummat.
Disisi lain ternyata kelemahan kita ternyata memberi kita kesempatan agar kita bisa melihat potensi kita. Bayangkan bila kita adalah orang yang serba bisa dan semuanya mampu, tentu kita tidak akan mampu berkonsentrasi mengasah potensi akibat tidak fokus dan tidak memiliki prioritas. Dengan adanya kelemahan diri, maka hidup kita akan mudah diatur dan dimanajemen karena kita hanya menggarap dan memoles satu, dua potensi kita dengan baik. Tidak terlalu banyak sehingga kita akan repot sendiri dan kehabisan waktu.
Yuk sejenak melupakan masalah-masalah kita, semua kekurangan kelemahan kita, ketidak cerdasan, kekurang pandaian, ke tidakmahiran kita. Mari sekejap melihat dalam diri kebaikan apa yan ada dalam diri kita, kemampuan apa yang tersembunyi dalam jiwa kita, potensi apa yang menunggu dalam diri kita.
Mungkin kita senang sekali melukis pemandangan dan kaligrafi, mungkin kita cepat sekali mempelajari dan mempraktekkan gerakan-gerakan silat/bela diri, mungkin kita cepat akrab dengan orang lain dan mudah bersosialisasi, mungkin kita suka icip-icip makanan dan terkenal enak masakannya, mungkin kita terkenal suka ngobrol, bincang-bincang, curhat-curhatan, mungkin lagi kita juga suka main ping pong alias tenis meja, atau kita suka sekali main dengan anak kecil dan merawat bayi, Mungkin lagi kita suka otak-atik mesin dan suka oprek-oprek IT. Apapun itu dan bagaimanapun itu, kesemuanya tiada lain adalah potensi terbaik yang dititipkan Tuhan pada kita. Jangan menganggap remeh apalagi menyia-nyiakannya, sebab bisa jadi itulah jalan kesuksesan dan tambang kekayaan kita. Bukankah banyak orang-orang sukses, terkenal dan kaya raya dari hobinya yang terlihat sepele. Makanya, jangan memandang dirimu dengan sebelah mata. Kita tentu tidak ingin membuatNya kecewa karena tidak bersyukur dengan potensi yang ada bukan ?.
Sahabat-sahabat Rasulullah sendiri bukanlah orang-orang yang perfeksionis, sempurna luar dalam, akan tetapi mereka juga manusia biasa yang banyak memiliki halangan baik potensi maupun cacat diri.
Kita mengetahui bahwa Umar r.a adalah seorang yang keras dan pedas, Utsman r.a yang lemah hati, Amr bin Jamuh yang cacat kakinya, Abdullah bin Ummi Maktum yang buta matanya,Ali bin Abi Thalib yang kurang pandai berdagang, Bilal bin Ra'bah yang sedikit minder. Jangankan para shahabat, para nabi sekalipun ada yang memiliki kekurangan contohnyal NabiAllah Musa a.s yang gagap berbicara, sehingga meminta bantuan saudaranya Nabi Harun a.s. Meskipun demikian, ternyata kelemahan dan cacat diri itu tidak sedikitpun menghalangi binar cahaya dan kecemerlangan diri mereka. Hal itu karena mereka percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik dalam diri kita, apapun itu keadaaanya. Mereka optimis dan tidak rendah diri karena kekurangannnya.
Category:
motivasi
0
komentar
Diposting oleh
Unknown
hidup adalah ujian
Ketika hal-hal yang salah dan itu kadang terjadi;
Ketika jalan yang dilalui selalu tampak menanjak;
Ketika dana rendah dan hutang tinggi
Dan ingin sekali tersenyum, namun harus mendesah;
Ketika rasa sayang memaksa untuk turun sedikit-
Istirahat jika harus, tapi jangan berhenti.
Sukses adalah kegagalan yang terbalik;
Yang warna perak dari awan keraguan;
Dan tidak akan pernah tahu seberapa dekat anda
Mungkin sudah dekat tetapi tampak begitu jauh;
Harus tetap melawan ketika anda terpukul dan jatuh
Justru ketika terjadi kesalahan, Anda tidak boleh berhenti.
Category:
motivasi
0
komentar
Diposting oleh
Unknown
Logika, Perasaan & Hati
Sering kita merasa konflik antara logika, perasaan, dan hati.
Siapa pemenangnya…???
Ketiga aspek ini bukanlah untuk diadu, karena fungsinya yang berbeda,lantas kita “memaksa” untuk mengadu ketiga hal ini.
Bukankah ketiga hal ini kita punya??
Dan jika memaksa akan ada yang terluka atau “cacat”.
Maka pergunakanlah sesuai fungsinya.
Logika.
Ada banyak kejadian ataupun masalah yang dapat dipecahkan dengan logika. Maka realitislah pada sebuah masalah dan pemecahaanya. Jangan memakai perasaan jika memang untuk memecahkan masalah adalah logika. Untuk mencari kebenaran juga dengan sebuah logika maka latihlah logika kita dengan mencari sebuah kebenaran. Yang perlu diingat kebenaran bukanlah pembenaran. Kebenaran tetap sebagai sebuah kebenaran. Logika mempunyai kekuatan tersendiri,setiap orang akan berbeda kekuataanya untuk berlogika.
Perasaan.
Untuk merasai kebenaran,gunakanlah perasaan. Karena kebenaran pun mampu kita rasakan. Salah satu contoh ketika kita memilih jujur meskipun itu pahit, akan tumbuh perasaan damai, Ketika kita mampu untuk ikhlas maka akan tumbuh rasa tenang,dan ketika kita mampu bersyukur maka terbukalah setiap nikmat kehidupan ini. Perasaan mempunyai kekuatan tersendiri,setiap orang akan berbeda kekuataanya untuk merasa.
Hati
Hati adalah tempat meyakini setiap kebenaran yang dicari oleh logika,setiap kebenaran yang dirasa oleh perasaan.
Dan diapun mempunyai kekuatan tersendiri. Namun sayang banyak manusia yang mengingkari kodrat kekuatan hati.
• Saat kebohongan dirasa lebih menguntungkan,
• Saat materi mengotori logika,
• Saat sombong melukai perasaan,
• Saat syukur dinilai lebih murah dan rendah.
Saat-saat itulah kekuatan hati akan menjadi kerdil,bahkan mati karena kotoran-kotoran logika dan perasaan-perasaan yang semu.
Maka sucikanlah logika, dari logika-logika yang mengotori fikiran,
Jagalah perasaan yang melukai perasaan.
Jika logika telah suci.
Jika perasaan telah murni, saat itulah hati akan menyempurnakanmu.
Category:
motiasi
0
komentar
Diposting oleh
Unknown
Ikhlas memang sangat mudah untuk diucapkan tapi sangat sulit untuk dijalanin. Karena itu membutuhkan proses yang panjang sehingga bisa membimbing kita pada sebuah keikhlasan.
Ketika cintaku terbentur dengan restu orang tua, dengan ketidakmampuan ku dan ketika aku harus menerima kenyataan orang yang aku sayangi besanding dengan orang lain. Ketika rencana hanyalah tinggal sebuah rencana yang tidak terwujud. Tidak mudah untuk menerima kenyataan itu bahkan mungkin sangat sulit untuk aku terima. Hari demi hari aku lewati dengan air mata dan kesedihan. Di kesunyian dan keheningan malam aku menangis di hadapanNYA bukan untuk menyesali apa yang terjadi padaku tapi menyesal kenapa aku belum bisa menjadi hambaNYA yang ikhlas menerima kenyataan ini.
Tapi itulah hidup. Adakalanya kita harus mengalami sesuatu yang pahit. Apapun yang terjadi itulah yang terbaik buat aku meski aku harus sedih, kecewa dan merasa diperlakukan tidak adil.
Aku hanya berusaha untuk ridha dengan semua ketentuan yang telah digariskan oleh ALLAH. Menerima apapun yang terjadi bukan berarti tidak berusaha untuk meraih sesuatu yang lebih baik. Tapi berusaha untuk ikhlas dan menyerahkan semua ini kepadaNYA akan menenangkan hati yang gelisah. Karena dibalik kejadian ini pasti ada hikmahnya dan Insya ALLAH bisa membimbing aku untuk menjadi seseorang yang kuat, sabar dan ikhlas dalam menjalani hidup.
Ketika kita ikhlas dan bersyukur dengan semua yang diberikan ALLAH akan memberikan ketenangan yang luar biasa di hati kita. Sesungguhnya bersama kesulitan pasti ada kemudahan dan DIA akan memberikan jalan yang terbaik. Yakin bahwa rencana ALLAH itu lebih indah.
Buat sahabat2ku yang lagi sedih, harus tetap semangat karena ALLAH sayang kepada hambaNYA yang kuat dalam menjalani ujian dariNYA. Karena sebenarnya begitu banyak anugerah dan nikmat yang diberikan olehNYA yang harus kita syukuri. Selalu berprasangka baik kepadaNYA dan bersyukur ALLAH masih memberikan ujian kepada kita, itu berarti kita termasuk orang2 yang masih diperhatikan olehNYA ALLAH selalu memberikan sesuatu yang kita butuhkan bukan sesuatu yang kita inginkan. Karena DIA lebih tahu mana yang terbaik buat hambaNYA.
Ikhlas, sabar dan bersyukur adalah 3 kunci orang hidup. Tidak mudah bahkan mungkin sangat sulit. Tapi tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan mencoba untuk menjalaninya dalam kehidupan kita.
Terima Kasih Yaa ALLAH untuk kasih sayang, kekuatan dan semua yang sudah Engkau berikan kepadaku. Berikan petunjuk dan bimbinganMu kepadaku seperti yang telah Engkau berikan kepada hamba2Mu yang Engkau sayangi. Ijinkanlah aku untuk menghabiskan sisa umurku untuk lebih dekat dan mencintaiMu.
" Sahabatku, Jangan Kau Nanti lagi kehadiranku, bukan berarti aku tidak mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu walaupun tidak pernah ku ungkapkan langsung padamu, biarkanlah ALLAH menjalankan skenarionya, dan kita hanya menjalankan skenario dari-Nya itu, maafkan aku yang mungkin telah membuat dirimu menaruh harap, walau tidak pernah terucap dibibirku, karena kau memang sahabat sejatiku, teman berbagi cerita, selamat berpisah, doakan aku sahabat agar tetap istiqomah di jalan-Nya, dan aku akan selalu mengenangmu"
Category:
motivasi
1 komentar
Diposting oleh
Unknown
CINTA DI ATAS KESABARAN
Kamil adalah anak tunggal ibunya. Ayahnya telah lama tiada, sehingga dialah yang merawat ibunya seorang diri. Namun, setelah menyelesaikan kuliahnya, dia harus pulang pergi Jakarta – Balikpapan karena bekerja sebagai seorang engineer di sebuah perusahaan minyak multinasional, jadi mau tak mau, ibunya yang telah lama menetap di Bantul, Jogjakarta, harus ditinggalkannya. Walau begitu, ibunya tak keberatan, karena ada keponakannya yang mau menemaninya selama Kamil bekerja.
Tak terasa, tiga tahun sudah Kamil bekerja dan 26 tahun sudah usianya kini. Tapi ibunya belum melihat sedikitpun tanda-tanda Kamil akan memperistri seorang gadis, padahal ibunya sudah sangat merindukan kehadiran seorang cucu untuk menghibur masa-masa tuanya.
Demi memenuhi keinginan sang ibu, diam-diam Kamil mencari sosok wanita yang sesuai dengan idaman hatinya, hingga akhirnya dia berjumpa dengan Nadya, seorang wanita muda lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Nadya, adalah sosok wanita yang aktif dan enerjik. Dia bekerja pada sebuah bank swasta nasional di Jakarta, tempat Kamil biasa bertransaksi mengurus keuangan pribadinya. Hubungan mereka belum terlalu lama, masih dalam hitungan bulan, namun sepertinya mereka cukup serius dalam meretas asmara, apalagi kedua orang tua Nadya sangat mendukung hubungan mereka.
Belum sempat Kamil memberitahu perihal hubungannya dengan Nadya kepada ibunya, ternyata dia telah dijodohkan oleh ibunya dengan seorang gadis dari tempat asalnya sana. Hal itu dia ketahui dari telepon ibunya beberapa hari yang lalu, saat dia tengah sibuk memikirkan rencana pernikahannya dengan Nadya. Saat masa cutinya datang, tak disia-siakannya kesempatan tersebut, diambilnya untuk pulang menemui sang ibu guna menjelaskan hubungannya dengan Nadya, gadis yang dicintainya selama ini.
“Kamil, kamu sudah dewasa nak, sudah saatnya kamu menikah dan memberikan seorang cucu untuk Ibu. Ibu kangen Mil dengan suara tangis bayi di rumah ini. Bulan lalu Ibu bertemu dengan Bu Lina, warga desa sebelah yang baru datang menjemput anak gadisnya dari rumah neneknya di Cirebon sana. Anak gadisnya itu cantik, santun lagi, kelihatannya cocok sama kamu. Ibu juga sudah cerita tentang kamu ke Bu Lina, sepertinya dia suka sama kamu. Kamu mau ya kalau ibu jodohkan dengan anak gadis bu Lina?” ujar ibu Kamil setelah beberapa jam Kamil tiba di rumahnya di Bantul.
Kamil tak bisa berbuat apa-apa, dia hanya tersenyum pahit guna meredam bimbang yang berkecamuk di kepalanya. Entah bagaimana caranya dia harus menjelaskan hubungannya dengan Nadya selama ini, karena dia tak ingin mengecewakan hati ibunya. Benar-benar bagai makan buah simalakama apa yang dialami Kamil, menyampaikan salah, tidak disampaikan juga salah, semua serba salah.
“Kalau kamu mau, nanti sore kita berkunjung ke rumah Bu Lina ya,” pinta ibunya.
“Ya Bu, insya Allah,” sahut Kamil dengan berat hati.
Sore itupun Kamil bersama ibunya datang ke rumah Bu Lina. Disambut bu Lina sekeluarga, lalu,
“Ini Zainab, putrinya Bu Lina, Mil,” terang ibunya kepada Kamil setibanya di rumah bu Lina.
Kembali Kamil tersenyum sementara Zainab mengangguk seraya ikut tersenyum malu, kemudian sambil menunduk,
perlahan Zainab beralih meninggalkan mereka untuk masuk menuju kamar, menyembunyikan diri dan menguping pembicaraan dari balik tembok kayu kamar pribadinya tersebut.
Beberapa menit berselang, dialog dua keluarga itupun berlangsung hangat, berbagai topik seputar kehidupan masing-masing keluarga hingga topik utama tentang perjodohan antara Kamil dan Zainab, tak luput pula dari pembicaraan kedua keluarga sore itu.
Kamil yang selama pembicaraan lebih banyak pasif, akhirnya buka mulut juga saat ditanya tentang perjodohan yang ditujukan padanya. Masih dengan berat hati dia menjawab,
“Sebelumnya saya mohon maaf, saya bukan bermaksud menolak perjodohan ini, tapi saya sudah punya calon istri pilihan sendiri di Jakarta sana.”
“Bu, maafkan Kamil kalau sudah mengecewakan Ibu,” lanjut Kamil sambil menunduk kepada ibunya.
Pak Ridwan, suami Bu Lina cukup bijak menanggapi respon Kamil,
“Nak Kamil, Bapak sudah tahu bagaimana nak Kamil sejak lama, karena memang ayah Nak Kamil adalah teman Bapak. Bapak, Bu Lina dan ibumu nggak maksa kok nak, kalau memang Nak Kamil sudah punya calon sendiri dan merasa keberatan bila dijodohkan dengan Zainab, putri Bapak, ya tidak apa-apa. Tapi alangkah baiknya kalau Nak Kamil mau mempertimbangkan lebih jauh lagi, sebelum benar-benar menolaknya nanti.”
“Ya Pak, makasih atas pengertiannya. Tapi kalau nggak keberatan mungkin saya bisa berdiskusi dulu dengan Zainab, sekalian ada beberapa hal yang ingin saya tanyakan ke dia,” respon Kamil.
“Ya, nggak papa, bapak tidak keberatan kalau memang itu mau Nak Kamil. Sebentar ya, Bapak panggilkan Zainab dulu,” kata Pak Ridwan.
Kamil mengangguk, tak lama Zainab keluar dari kamarnya dan ikut bergabung kembali bersama keluarganya untuk berdiskusi dengan Kamil dan ibunya. Merasa baru berkenalan dan belum terlalu akrab, Kamil dan Zainab masih tampak malu dan saling menundukkan pandang. Terhempas dalam hati Kamil akan rasa bersalahnya terhadap Nadya yang dicintainya, tapi coba disingkirkannya rasa itu jauh-jauh, bahwa apa yang dilakukannya saat ini hanyalah perkenalan biasa tanpa bermaksud mengkhianatinya.
Membuka pembicaraan dengan Zainab, kamil melontarkan pertanyaan,
“Maaf, saya manggil Zainab, adik aja ya?”
“Ya mas, nggak papa,” sahut Zainab.
“Apa dik Zainab nggak keberatan dijodohkan dengan saya?”
“Nggak mas, saya sama sekali nggak keberatan,” jawab Zainab.
“Lalu kenapa dik Zainab mau dijodohkan? Bukannya adik bisa mencari calon suami sendiri?”
“Ya, sebenarnya saya bisa nyari calon sendiri, tapi urung saya lakukan. Sedangkan saran perjodohan ini saya ikuti sebagai bentuk bakti saya kepada orang tua. Saya yakin bahwa Bapak dan Ibu pasti memilihkan calon suami yang terbaik untuk saya, insya Allah,” terang Zainab kembali.
“Kenapa adik begitu taat dan berbakti dengan kedua orang tua adik?”
“Orang tua yang melahirkan dan membesarkan saya mas. Bertahun-tahun saya dirawat dan diberi kasih sayang oleh mereka, meskipun akhirnya beberapa tahun belakangan kami berjauhan, saya tinggal menemani nenek di Cirebon, sementara Bapak dan Ibu di Bantul sini, tapi kasih sayang mereka tak pernah berhenti dicurahkan untuk saya. Saya anak Bapak dan Ibu, anak kandung mereka, kalau bukan kepada mereka, terus kepada siapa lagi saya harus taat? Bukankah kewajiban seorang anak untuk taat dan berbakti pada orang tuanya? Kecuali nanti setelah menikah, maka kewajiban sayalah untuk taat dan berbakti pada suami,”
Kamil diam sejenak, kemudian melanjutkan pertanyaannya,
“Kalau adik sudah bersuami, siapa yang akan adik taati pertama kali, suami atau orang tua? Bagaimana kalau perintah orang tua atau suami ternyata tidak sesuai dengan hati nurani adik atau bahkan tidak sesuai dengan ajaran agama, apa adik akan tetap taat?”
“Pernikahan adalah penyerahan tanggung jawab orang tua kepada laki-laki yang kelak menjadi suami dari anak perempuannya, dalam hal ini saya anak perempuan tersebut. Jadi karena saya berada dibawah tanggung jawab suami setelah pernikahan nanti, maka yang harus saya taati pertama kali adalah suami, bukan orang tua. Kalau perintah yang saya terima, baik dari suami atau orang tua, ternyata bertentangan dengan agama, bahkan dengan hati nurani saya sendiri, maka saya tidak wajib untuk taat mas, tapi saya diwajibkan untuk berdoa dan mengingatkan mereka di atas kesabaran,”
“Terus bagaimana kalau suami atau orang tua adik berbuat salah? Apa adik akan tetap bersabar?”
“Ya, insya Allah saya akan tetap bersabar dan mendoakan mereka,”
”Apakah menurut adik, sabar dapat mengubah sikap suami atau orang tua yang salah?”
“Kita ini manusia biasa yang lemah dan tak berdaya melawan takdir Allah, Mas. Hanya Allahlah yang bisa mengubah sikap dan hati manusia, bukan kita. Tugas kita hanya berdoa dan mengingatkan mereka di atas kesabaran,”
“Andai dengan kesabaran itu adik tetap menderita, apakah adik akan tetap bersabar? Dan bukankah sabar ada batasnya?”
“Insya Allah saya akan tetap bersabar Mas, meskipun itu pahit dan menyakitkan untuk saya. Bagi kita orang-orang yang beriman, sabar itu tidak ada batasnya, dia luas tak bertepi sebagaimana luas dan tak bertepinya pertolongan Allah untuk kita, orang-orang beriman yang bersabar,”
“Semisal Adik dicalonkan dengan laki-laki yang sudah beristri dan Adik diminta untuk menjadi madunya, apakah Adik akan tetap bersabar?”
“Insya Allah tetap mas, meskipun sebenarnya hati kecil saya menolak. Tapi sebisa mungkin saya akan meminta pada orang tua, agar saya dijodohkan dengan laki-laki yang tak beristri, karena saya tidak mau merusak rumah tangga laki-laki yang sudah beristri dengan menyakiti hati istrinya tersebut.”
“Dan bila suami adik menikah lagi, apa yang akan adik lakukan? Bersabarkah ataukah menuntut cerai?”
“Tak ada satupun wanita di dunia ini yang mau untuk dimadu, termasuk saya. Tapi kalau suami tetap menginginkannya, saya akan berusaha untuk ikhlas mas, walau itu terasa berat bagi saya. Bahkan Siti Aisyah, istri Rasul sendiri aja begitu cemburu pada Siti Khodijah, apalagi saya, wanita yang lemah dan tak berdaya ini. Sedang untuk cerai, tak elok rasanya saya meminta cerai, karena walau diizinkan tapi hal itu dibenci oleh Allah. Tapi kalau sikap suami sudah kelewat batas, bahkan hingga mengancam akidah dan nyawa saya maupun anak-anak, maka saya akan mohon petunjuk pada Allah dengan beristikhoroh, cerai ataukah tetap mempertahankan pernikahan saya dengan suami, karena Dia lebih tahu mana pilihan yang terbaik untuk hidup saya. Tapi insya Allah, saya akan berusaha untuk tetap berdiri di atas kesabaran, meskipun itu pahit untuk saya jalani,”
“Jadi, apa yang adik cari dengan kesabaran adik dalam hidup ini?”
“Ridho Allah Mas, ridho Allah. Karena ridho Allah itu berat. Ridho orang tua adalah ridho Allah dan ridho suami juga ridho Allah. Tidaklah mudah untuk mendapatkan ridho Allah itu, kadang harus dicapai dengan ujian dan pengorbanan, bahkan dengan darah dan air mata, namun kadang akal kita yang tidak sanggup memahaminya, karena keterbatasan ilmu kita sebagai manusia,”
“Meski harus menderita, apa Adik akan tetap menjalani itu semua demi mencapai ridho Allah?”
“Kalau kita ikhlas akan segala kehendak dan takdir Allah, insya Allah apa yang kita jalani di dunia ini akan terasa ringan walaupun sebenarnya berat, karena kita tahu bahwa ada Allah di belakang kita. Sedangkan penderitaan, penderitaan itu hanya ada kalau kita berharap banyak pada selain Allah. Kalau kita berharap hanya kepada Allah, maka penderitaan itu tidak akan pernah ada,”
“Oooo…Lalu apa adik akan tetap mencintai orang tua atau suami adik meskipun adik menderita?”
“Insya Allah mas, tetap, karena memang kewajiban kitalah untuk mencintai orang tua dan pasangan kita.”
“Bicara tentang cinta, apa sih arti cinta untuk adik?”
“Bagi saya, cinta bukanlah sekedar menemukan seseorang yang kita bisa hidup dengannya, tapi cinta adalah menemukan seseorang yang kita tak bisa hidup tanpanya. Cinta bukan pula sekedar menemukan seseorang yang pas dan tepat untuk kita, namun lebih dari itu, cinta adalah menemukan seseorang yang jiwanya pas dan sesuai dengan jiwa kita, satu hati, satu jiwa. Karena cinta adalah jiwa hidup manusia. Maka banyak orang menyebutnya soulmate, kekasih hati yang jiwanya benar-benar menyatu dengan jiwa kita. Bukankah kita hidup di dunia ini juga karena cinta? Cinta orang tua kepada kita, dan yang paling hakiki adalah cinta Allah kepada kita, hamba-hambaNya.”
Terpana Kamil mendengar penjelasan Zainab, lalu dia melanjutkan pertanyaan terakhirnya,
“Bagaimana adik mencintai suami adik nantinya? Apakah karena ketampanan, harta, wibawa, atau silsilah keluarganya yang bisa membuat adik tetap mencintai suami adik?”
“Cinta itu misteri mas, dia tumbuh karena ada cinta Allah di dalamnya. Saya ingin mencintai suami saya nanti tanpa alasan apapun, tapi cukup karena Allah semata. Ketampanan dan kecantikan tidaklah abadi, hartapun tidaklah abadi, bahkan silsilah keluarga juga tidak ada yang abadi, karena semua itu adalah semu, penuh fatamorgana, sedangkan yang kekal abadi adalah iman.
Sebagai contoh, bila saya mencintai suami saya nanti hanya karena ketampanan serta harta dan wibawanya semata, maka saat terjadi musibah yang merenggut ketampanannya, memusnahkan hartanya dan menghancurkan kewibawaannya, maka tak ada lagi yang bisa saya cintai dari suami saya kalau memang sebab saya mencintainya adalah itu. Jadi, cukup satu kesimpulan bagi saya, bahwa cinta tak butuh alasan apapun, tapi cinta hanya butuh iman untuk memupuk cinta itu sendiri, sehingga saya tetap mencintai suami saya karena iman kepada Allah.
Selain itu, bukankah dengan cinta hati akan selalu berdoa, dan dengan berdoa hati akan selalu belajar mencinta?”
Kamil menghentikan pertanyaannya, namun dia tak bisa menghentikan kekagumannya akan jawaban Zainab kepadanya. Dia hanya bisa bergumam dalam batinnya, “Subhaanallooh…”
Dan tak lama pembicaraan kedua keluarga itupun berakhir dengan ramah tamah. Namun kebimbangan masih menggelayut dalam hati Kamil, dia masih harus memilih, Nadyakah atau Zainab yang akan mendampingi hidupnya, sebuah pilihan yang berat bagi dirinya kini.
Mereka pun pulang. Di rumah, masih dalam kebimbangan, Kamil istirahat sejenak untuk meredakan goyah hatinya seraya merenung memikirkan dialog singkatnya dengan Zainab tadi dan membandingkannya dengan Nadya, gadis yang telah dicintainya selama ini.
Tak kuasa menahan bimbang, kamil mengambil air wudhu dan menggelar sajadah untuk beristikhoroh, bermunajat memohon petunjuk akan pilihan terbaik untuknya.
“Beri hamba pilihan terbaik dariMu ya Robb… kalau memang salah satu dari kedua wanita ini bukan jodoh hamba, maka bantu hamba untuk melepaskannya tanpa menyakiti hatinya”
Begitu doa Kamil yang dipanjatkan setelah doa istikhorohnya dimohonkan kepada Allah.
Beberapa hari lamanya Kamil terus berdoa memohon petunjuk, karena baginya, kedua wanita yang kini dihadapkannya memiliki kelebihan dan keistimewaan masing-masing, Nadya dengan ketangguhannya sebagai wanita karir dan Zainab dengan keanggunannya sebagai wanita cerdas.
Meski keduanya sama-sama baik, tapi sepertinya hati Kamil makin lama makin berat pada Zainab, seolah kepadanyalah hati Kamil mulai berlabuh, apalagi diperkuat dengan dorongan sosial dari orang-orang terdekatnya yang menyarankan Kamil untuk memilih Zainab. Mungkinkah ini jawaban Allah atas istikhorohnya selama ini? Kamil menduga-duga sendiri dalam keraguannya.
Kalau memang demikian, bagaimana dia harus mengatakan hal ini ke Nadya dan mengakhiri hubungan dengannya? Seribu tanda tanya masih berkecamuk dalam alam logika bawah sadarnya, sambil terus berucap, “Tolong hamba ya Allah…”
*****
“Selamat Mas atas kelahiran putra pertamanya. Nad juga ikut senang, mas sudah menjadi ayah sekarang. Nad minta maaf, karena dulu Nad harus memutuskan hubungan dengan Mas, bukan Nad bermaksud menyakiti hati Mas, tapi karena Nad nggak ingin melihat Mas sedih seorang diri menunggu Nad menyelesaikan studi S2 dan S3 Nad di Amerika yang bakal makan waktu lama hingga bertahun-tahun. Nad ikhlas kalau memang ada wanita lain yang bersedia untuk menggantikan Nad di sisi Mas, asalkan Mas mau mencintai dia seperti Mas mencintai Nad dulu. Sekarang Mas sudah mendapatkannya, Nad yakin dia pasti wanita yang baik dan solihah untuk mendampingi hidup Mas. Sekali lagi selamat ya Mas...
Nadya Myra Wardhani”
Sebuah email dari Nadya diterima Kamil di kotak masuk emailnya. Sebuah email yang menjelaskan posisi Nadya saat ini dan keputusan Nadya yang telah memutuskan hubungannya dengan Kamil tempo hari.
Memang saat Kamil bimbang dengan pilihannya, ternyata di sisi lain Nadya mendapat pengumuman bahwa pengajuan beasiswa Fullbright-nya diterima, dia berhak melanjutkan studi di George Washington University, Amerika Serikat, selama beberapa tahun, sehingga dia harus meninggalkan Indonesia, termasuk meninggalkan Kamil, laki-laki yang sempat singgah di hatinya.
Atas izin Nadya, kini Kamil telah menikah dengan Zainab, wanita yang baru satu hari dikenalnya saat itu dan yang dijodohkan oleh orang tuanya. Perkenalan dan perjodohan yang amat singkat, tapi cukup berkesan baginya. Sekarang, satu tahun sudah pernikahan mereka, dan satu amanah pula telah diberikan pada mereka, yaitu seorang anak laki-laki yang lucu dan menggemaskan. Benarlah kata pepatah, kalau memang sudah jodoh, pasti tak akan kemana.
Category:
motivasi
0
komentar