editor book


Menyunting tidak terbatas pada penyuntingan intelektual yakni hanya menyunting kekeliruan kata atau kelalaian memberikan tanda titik dan koma serta pemilihan kata yang tepat namun juga dilakukan penyuntingan subsantial yakni penyuntingan substansial yakni penyuntingan isi naskah yang dilakukan oleh editor yang ahli dibidangnya misal seorang penulis akan menulis tentang masalah keuangan maka yang mengedit tulisan si penulis adalah editor yang memang ahli dibidang keuangan. Penyuntingan dilakukan juga untuk gambar, foto, ilustrasi ataupun tabel yang disebut dengan pictorial editing untuk mengatur posisi gambar pada sebuah buku, majalah,koran dan lain lain.
Seorang editor harus berpengetahuan luas. Dengan bekal ini, seseorang editor dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Dia harus sadar bahwa ilmu tidak pernah berhenti dan seseorang tidak pernah bisa menguasai segala bidang ilmu dengan baik sehingga dia harus merasakan kehausan yang terus menerus akan pengetahuan. Dengan kata lain dia harus senantiasa mau belajar, baik dari buku maupun dari pengalaman orang lain. Apalagi buku itu merupakan dunianya sehingga seorang editor tidak boleh asing terhadap buku jenis apapun karena jenis dan sifat naskah yang mungkin dihadapinya sangat bervariasi.
Seorang ediror harus teliti dan sabar terutama dalam berhubungan dengan naskah. Tidak jarang seorang editor harus membandingkan halaman demi halaman dan paragraf demi paragraf atau mengulang kembali pembacaan naskah secara sembarangan saja dan ceroboh, akan membuahkan hasil yang mengecewkan, editor semacam ini akan pasti akan banyak kebobolan. Maka dari itu, alangkah baiknya jika seseorang editor memiliki sistem kerja yang baik sehingga dapat membantu dalam pekerjaannya, misalnya menggunakan check list yang disusun sendiri sesuai dengan kebutuhan.
Seorang editor harus peka terhadap bahasa yang baik. Kepekaan mengenai  bahasa yang baik merupakan modal utama seorang editor. Tanpa itu sebaiknya dia mencari pekerjaan dibidang lain saja, meskipun dalam banyak pekerjaan bisa dikatakan mekanis, hal itu tidak memungkiri kenyataan bahwa dia harus memiliki feeling yang tajam terhadap bahasa. ditambah lagi dia harus peka terhadap SARA dan pornografi. Jika dilanggar, penerbit akan menderita kerugian karena bisa saja buku yang diterbitka itu diarang oleh yang berwenag atau penerbitnya dituntut banyak pihak tertentu ke pengadilan
Seorang editor harus supel dan punya human relation yang baik. sifat ini sangat menentukan khususnya jika seorang editor harus menghadapi penulis. dalam berhubungan dengan pihak luar, seorang editor bertindak sebagai duta (wakil) penerbit. Oleh karena itu, seorang editor harus menjaga citra penerbit.
Dengan demikian, betapa pentingnya tugas editor dalam keseluruhan proses penerbitan buku. Sebuah buku yang sangat bernilai dari segi isi, akan jatuh merek jika disajikan kepada pembaca dengan sejuta kesalahan dalam fisiknya. Sekali lagi tugas utama seorang editor ialah membuat naskah 100% siap cetak
Pada pelaksanaan naskah yang masuk, tugas editor mencari atau berburu naskah, membenahi naskah – naskah yang menjadi persyaratan membuat buku, melakukan penyuntingan. Sebuah naskah yang dibuat oleh seorang penulis, maka editor harus dengan cerdas melakukan pendekatan khusus kepada penulis. hubungan yang harmonis harus dipertahankan oleh seorang editor karena seorag penulis merupakan “pabrik naskah” yang harus dibina. Bila naskah seorang penulis diterima oleh penerbit. Bahkan dapat diupayakan bagi seorang editor untuk melakukan kontak – kontak pribadi sehingga akan dapat terjadi hubungan timbal balik dengan penulis atau pengarang.
Dalam mencari atau berburu naskah, seorang editor tentu mempertimbangkan naskah – naskah apa saja yang sesuai dengan karakter penerbitnya. Seorang editor harus dengan sangat memahami standarisasi persyaratan naskah yang masuk ke penerbit. Sehingga naskah yang diburu akan sesuai dengan misi dan visi penerbit serta spesifikasi penerbit. Oleh sebab itu untuk menciptakan standarisasi, editor dapat memberikan petunjuk atau intruksi kepada pengarang mengenai gaya selikung yang berlaku serta tata cara di dalam penerbitannya.
Category: 0 komentar
Category: 0 komentar

Jodohku


Aku menunggu mu tiap malam wahai calon imamku
menunggu sampe tangan tuhan akan mempertemukan kita
dalam waktu yang sangat indah
aku merindukan sosok dirimu dalam hidupku
yang bisa mencintaiku dengan penuh ketulusan
yang bisa menjaga dan melindungiku
yang bisa menghapus segala kesedihanku
dan yang bisa menjadi panutan untuk hidupku
lihat lah lihat ada aku yang selalu menunggumu
yang masih sabar menunggu kehadiranmu
aku yang selalu berdoa  agar tuhan mempertemukan kita
siapapun kamu yang dikirimkan tuhan hanya untukku
aku berjanji pada diriku aku bakalan jadi wanita yang terindah
wanita yang akan menjadi permata yang paling indah hanya untuk imamku nanti
dan aku siap menjadi bidadari mu
Category: 0 komentar

Menerapkan Teknik Pengambilan Gambar Produksi


Mengoperasikan kamera
Menentukan posisi sudut pengambilan gambar.
  1. Normal Angle Posisi kamera sejajar dengan ketinggian mata (titik pusat perhatian) obyek yang diambil.
  2. Hight Camera Angle Sudut pengambilan dari atas    objek sehingga mengesanka objek jadi terlihat kecil. Teknik ini memiliki kesan dramatis yaitu       nilai “kerdil”.
  3. Low Camera Angle Sudut pengambilan dari arah bawah objek sehingga mengesankan objek jadi terlihat besar. Teknik ini memiliki kesandramatis yaitu nilai agung/ prominance, berwibawa, kuat, dominan.
  4. Bird Eye View Teknik pengambilan gambar yang berada di atas ketinggian objek. Hasilnya akan             terlihat lingkungan yang luas dan benda-benda lain tampak kecil dan berserakan.
  5. Subjective Camera Angle Tehnik pengambilan di mana kamera  berusaha melibatkan penonton dalam peristiwa. Seolah-olah lensa kamera sebagai mata si penonton atau salah             satu pelaku dalam adegan.
  6. Objective Camera AngleTehnik pengambilan di mana kamera menyajikan sesuai dengan kenyataannya.
  7. Eye Level Sudut pengambilan gambar sejajar dengan objek. Hasilnya memperlihatkan tangkapan pandangan mata seseorang. Teknik          ini tidak memiliki kesan dramatis melainkan kesan wajar.
  8. Frog Eye Sudut pengambilan gambar dengan ketinggian kamera sejajar dengan alas/dasar kedudukan objek atau lebih rendah. Hasilnya akan tampak seolah-olah mata penonton mewakili mata katak.
  9. Over Shoulder pengambilan gambar dari  belakang bahu.
BIDANG PANDANGAN GAMBAR
Bidang pandangan atau framing adalah suatu langkah pengambilan gambar yang harus menentukan luas bidang pandangan untuk suatu obyek utama dan obyek lainnya dalam hubungannya dengan latar belakang.
Macam Bidanga Pemandangan Gambar :
  1. ELS ( Extreme Long Shot)
  2. LS (Long Shot)
  3. MLS (Medium Long Shot)
  4. MS (Medium Shot)
  5. MCU (Medium Close Up)
  6. CU (Close UP)
  7. BCU ( Big Close Up)
  8. ECU (Extreme Close Up)
Gerakan Kamera Dalam Pengambilan Gambar seringa banyak digunakan :
1. Pan, Panning
    Pan adalah gerakan kamera secara horizontal (mendatar) dari kiri ke kanan atau sebaliknya.
    1. Pan right (kamera bergerak memutar ke kanan)
    2. Pan left (kamera bergerak memutar ke kiri)
2. Tilt, Tilting
    Tilting adalah gerakkan kamera secara vertical,mendongak dari bawah ke atas atau sebaliknya.
    1. Tilt up      : mendongak ke atas
    2. Tilt down  : menunduk ke bawah
5. Crab
Gerakan kamera secara lateral atau menyamping, berjalan sejajar dengan subyek yang sedang berjalan.
    1. Crab left (bergerak ke kiri)
    2. Crab right ( bergerak ke kanan)
6. Crane
   Crane adalah gerakkan kamera di atas katrol  naik turun.
7. Arc
Arc adalah gerakkan kamera memutar mengitari obyek dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

8.  Zoom
Zooming adalah gerakan lensa zoom mendekati atau menjauhi obyek secara optic, dengan mengubah panjang focal lensa dari sudut pandang sempit ke sudut pandang lebar atau sebaliknya.
Zoom in   : mendekatkan obyek dari long shot ke close up
Zoom out : menjauhkan obyek dari close up ke long shot
Category: 0 komentar

KONSEP DASAR PENCAHAYAAN (LIGHTING)


Jenis Pencahayaan

Cahaya Langsung (Direct Light)
Cahaya yang langsung dari matahari yang paling mudah dikenali. Cahaya ini langsung mengenai benda tanpa terhalangi apapun.

Cahaya tidak langsung (Diffused Light)
Cahaya baur, tidak langsung mengenai objek tetapi terhalangi oleh kabut awan atau karena debu yang bertebrangan.

Reflected Light
Cahaya yang dipantulkan, terjadi ketika  direct light memantul dari permukaan tertentu.Reflektor : Air,  cermin, Tembok berwarna putih, pasir, batuan dan jalan beraspal.

Window Light
Cahaya yang datang melewati celah atap, jendela, atau lobang

Pengaturan Cahaya
Lighting adalah tekhnik mengatur pencahayaan, agar gambar yang dihasilkan berkualitas tinggi dengan tingkat fokus yang baik.

a. Natural Light
Merupakan cahaya yang berasal dari alam seperti cahaya matahari, bulan, dan api.

b. Artificial Light
Merupakan cahaya buatan yang berasal dari cahaya lampu. Dilihat dari komposisi tata cahaya yang tampak dalam frame kamera, ada beberapa tata cahaya dasar, yaitu:
1) Key Light
Cahaya utama yang berfungsi sebagai penerang pokok atau utama.
2) Fill Light
Cahaya tambahan yang berguna untuk mengisi bagian yang gelap.
3) Back Light
Berfungsi sebagai cahaya tambahan juga, tetapi berguna untuk menciptakan suasana ruang di belakang adegan.
4) Available Light
Merupakan cahaya pendukung suasana yang salah satu gunanya untuk mempertegas suasana. Misal menciptakan suasana malam atau mistis dengan lampu kebiruan.

Reflektor
Reflektor merupakan peranti pendukung tata cahaya, berfungsi menjadi alat pembias atau sebaliknya lebih terfokus. Tata cahaya tidak selalu menghadap ke tokoh, dengan bantuan reklektor komposisi cahaya menjadi lebih merata dan alami. Reflektor biasanya dibuat dari alumunium foil yang ditempelkan pada papan atau styrofoam. Namun bila biaya tidak mencukupi, bisa menggunakan styrofoam dengan arah dan tempat yang pas untuk mendukung pencahayaan.
Pencahayaan
v  Objek harus memiliki atau dilingkupi cahaya agar dapat diambil gambarnya.
v  Terdapat berbagai macam tipe cahaya yang menerpa objek. Tipe cahaya:
§  Front Lightning: cahaya berasal dari arah depan objek, sejajar dengan kamera.
§  Side Lightning: cahaya berasal dari arah samping objek.
§  Back Lightning: sumber cahaya membelakangi objek, cahaya menghadap arah kamera.
§  Hair Lightning: Sumber cahaya tepat diatas objek foto.
Komposisi
Komposisi merupakan susunan dari berbagai objek dalam gambar sehingga kehadirannya dapat membangun atau mengacaukan sebuah gambar. Sebelum mengambil gambar: pandanglah objek dari berbagai sudut: rendah / tinggi, dekat/jauh, berkelilinglah mengitari objek.

Bagian-bagian komposisi
Posisi: Mengatur peletakan dari suatu objek, baik melalui pengaturan fasilitas kamera dan sudut pandang maupun pengaturan dari objek.
Proporsi: Ketika Anda akan mengambil suatu gambar, cobalah melihat sekeliling objek itu dan tentukan pula tujuan atau pesan yang Anda inginkan saat Anda mengambil gambar tersebut.
Garis: mengarahkan mata pada suatu titik pandang tertentu. Garis yang bergelombang dan melengkung memberikan kesan ketenangan, garis tebal dan lurus serta diagonal memberikan kesan dinamis dan memperkuat gambar.
 
Bentuk: menonjolkan bentuk satu sisi dengan penerangan muka, sedangkan untuk penampilan pola pencahayaan belakang lebih baik.
Peletakan posisi objek: objek yang ditempatkan tidak ditengah lebih menarik daripada objek diletakkan ditengah.
Diagonal yang dinamis: menampilkan kesan gerakan dan menampilkan kedalaman.
 Kesedarhanaan: meniadakan objek yang tidak perlu, latar belakang yang bersih, akan membuat gambar tampak menarik

Sudut Pandang
Perbedaan sudut pandang memberikan kesan yang berbeda-beda, antara lain :
  1. Bird Eye View: sudut pandang pada posisi atas. Menampilkan pola serta detail dari objek jika objek sedang beraktivitas.
  2. Frog Eye View: Sudut pandang dari posisi bawah menampilkan kesan objek menjadi lebih tinggi dan lebih besar.
  3. Straight Eye View: sudut pandang lurus dengan objek yang akan dipotret. Objek direkam secara natural dan apa adanya, tanpa distrosi.
Kontras yang Tajam
Kontras akan membuat objek terpisah dari latar belakangnya.
Foto akan lebih kuat dengan objek utama yang lebih menonjol dari latar belakang
Tips
Tips menghasilkan foto yang bagus:
v  Pegang kamera dengan mantap.
v  Ambil posisi sinar dibelakang Anda Mencoba mendekat pada objek – kesederhanaan.
v  Pilih format foto. Format Vertikal: kesan ketinggian (gedung bertingkat, langit), Format Horizontal: kesan bidang luas (pemandangan gunung).
v  Masukkan manusia ke dalam gambar: foto pemandangan menjadi lebih baik karena objek manusia memperteguh pemandangan tersebut.
v  Buatlah variasi: ambillah gambar dari berbagai sudut, gunakan teknik close up, wide angle, pada cuaca yang berbeda-beda.
v  Tambahkan kedalaman dan gunakan proporsi
Category: 0 komentar